Sabtu, 19 Juni 2010

DESA KELINCI MENUNJANG DESA MANDIRI

Ds. Pagerageung Kec. Pagerageung yang dipimpin oleh Kepala Desa Usep Bahtiar. telah mengembangkan budidaya kelinci yang diprakarsai oleh Kepala Desa sendiri. Kepala Desa yang satu ini sangat kental dibidang pertanian, karena beliau praktisi di bidang pertanian. Kecintaan terhadap desa tempat kelahirannya di semangati oleh kaka kandungnya H. Sahroni Husen yang sering bermukim di Kingdom of Saudi Arabia. Kedua bersaudara di atas sepakat ingin membangun desanya dengan mengembangkan kelinci, dengan kelinci yang multi guna itu ingin membangun pertanian organik yang berkelanjutan, Pak Kuwu ini ingin memberikan contoh kepada masyarakatnya dengan sejengkal lahan dapat menghasilkan RIZQI, bahkan secara global menjaga keseimbangan alam yang lestari, artinya mewujudkan‘syukur’ dalam tindakan.(M.Iskandar Mamoen, 2010).

Apa
Hasiat Kelinci :
Daging kelinci ternyata mengandung satu zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan berbagai senyawa lain seperti lemak omega tiga dan sembilan, disinyalir bisa sebagai penyembuh penyakit asma.
Pendapat lain :
Kepala kelinci yang di dalamnya ada otak, misalnya, bisa menambah kesuburan wanita. Hati kelinci untuk mengobati penyakit asma. Dagingnya yang dikenal punya protein tinggi dan kolesterol rendah juga baik untuk kesehatan. Sedang penis serta testis hewan bisa menambah keperkasaan kaum pria. (jangan protes lo, coba dulu nanti beri tahu yang lain)

Diriwayatkan dalam shahih BUkhari dan Muslim dari Anas bin Malik bahwa ia menceritakan, "kami pernah kehilangan kelinci, akhirnya kami kirim orang untuk mencarinya kembali sampai berhasil kami tangkap. kemudian Abu Thalhah mengirimkan bagian pinggul kelinci itu yang telah dimasak, lalu beliau (Nabi saw.) menerimanya."
Daging kelinci bersifat cenderung kering। Yang terbaik adalah bagian pinggulnya. Yang terbaik pula apabila dipanggang, bisa memperkuat otot perut, memperlancar buang air kecil, dan menghancurkan batu ginjal. Bila dimakan kepalanya, bisa membantu mengatasi kedinginan. [Demikian dalam kitab Zaadul Ma'ad hal. 187 disebutkan, "yang terbaik apabila dagingnya dimakan setelah dibakar।" Kedua-duanya benar। lihat Al Ahkam II:93]

Vidio di atas dapat di klik, coba ada dengarkan ada kelinci bersuara kambing
Limbah kelinci padat dan cair (urine) berpotensi menjadi pupuk yang berkualitas jika di proses dengan teknologi MBIO kaya akan kandungan nutrisi makro mikro, sehingga jika diaplikasikan kepada tanaman, petani tidak akan tergantung pada pupuk pabrik, jika para petani memelihara kelinci. Dengan teknologi MBIO ternak sehat tanaman pun sehat karena MBIO mempunyai keungulan sebagai dekomposer/perombak, sebagai organisme antagonis (menekan bau busuk), hormon alami dan mengandung enzim yang membantu metabolisme dalam tubuh.

Dengan modal hanya berapa ratus ribu saja peternak kelinci sudah dapat menjalankan usahanya, kandang harus dapat dirancang sehingga kotoran bisa ditampung dalam suatu wadah, sehingga petani setiap hari menghasilkan pupuk, dan sebulan kemudian sudah panen kelinci lagi. jadi perputaran budidaya kelinci sangat cepat. Pengalaman peternak memelihara 25 s/d 30 ekor indukan dapat mencapai pendapatan 600.000 - 1.200.000 rupiah per bulan.
Selain daging sebagai sumber protein, limbah kotoran kelinci sebagai sumber pupuk organik yang mempunyai kualitas tinggi, kalau saja setiap petani mempunyai budidaya kelinci maka akan mandiri pupuk untuk tanaman pertaniannya. ini merupakan peluang yang mempunyai korelasi yang positif denagan kesejahteraan petani dan merupakan peluang usaha baru bagi masyarakat pedesaan. Permasalahannya apakah pemerintah mau menjadi pasilitator pembanggunan desa ?. Samping kiri merupakan contoh penampung limbah padat dan cair dari kandang kelinci.